Pekarjaan, Profesi Dan Profesional

November 7, 2009 at 6:39 am (1, Etika dan Profesi)

Yang akan saya jelaskan dalam blog ini. Perbedaan pekerjaan, profesi dan profesioanal beserta contohnya. Pekerjaan (profesi) yang dibutuhkan di lingkungan aplikasi internet beserta kompetensi, keahlian, dan menjelaskan contoh-contoh sertifikasi yang cukup banyak dicari dalam menjadi seorang profesioanal.pekerjaan
Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang tidak bergantung pada suatu keahlian tertentu.
jadi dalam hal ini seseorang dituntu memiliki perkerjaan tapi bukan pada profesi,
atau dapat diartikan lagi pekerjaan dalam arti luas adalah aktifitas utama yang dilakukan oleh manusia.Dan dalam arti sempit istilah pekerjaan di gunakan dalam suatu kegiatan yang membutuhkan skil atau keahlian tertentu.

# Profesi
Adalah suatu kegiatan yang sangat tergantung pada keahlian tertentu .jadi seorang profesioanl adalah seseroang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protocol dan aturan yang ada dalam sutu profesi.
Contoh : Programer, IT Webmaster,Web Chief Editor,Web Administrator, dll.

# Profesioanal
Dalam arti luas profesioanal adalah orang yang sangat ahli dalam suatu bidang tertentu.
Atau orang yang dapat menguasai keahlian tertentu Adapun cirri-ciri pekerjaan profesioanal :
Orang yang professional biasanya menyandang suatu jabatanatau pekrajaan yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Profesionalisai biasanya
didapat melalui proses, kerja keras dan waktu yang sangat lama dan membuat orang menjdai profesioanal. Dengan demikian seorang professional jelas harus memiliki profesi tertentu yang di peroleh melalui sebuah proses pendidikan maupun pelatihan yang khusus.

link :

http://contohpekerjaanprofesi.blogspot.com/2008/12/pekerjaan-profesi-dan-profesional.html
Dan Pengembangan sendiri dari sumber-sumber lain..

🙂

Permalink Leave a Comment

ETIKA PROFESI

August 1, 2009 at 11:47 pm (Etika dan Profesi)

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging! a), sarana belajar pribadi dan sekolah. Bagaimana sikap anda selama ini menghadapi masalah dalam kehidupan sehari – hari ? TUGAS 2. Buatlah sebuah deskripsi yang menceritakan masalah yang anda hadapi dan sikap anda terhadap masalah tersebut pada kolom berikut. NO MASALAH CARA MENYELESAIKAN 01 02 03 04 05 LANGKAH-LANGKAH PROBLEM SOLVING. Riset yang sangat luas terhadap pembuatan keputusan dalam kelompok telah di lakukan oleh Meier dan kawan-kawan di Universitas Michigen 1970. Meier membedakan antara pemecahan masalah dan pemilihan jawaban. Ia menjelaskan bahwa keputusan yang lemah dapat disebabkan baik oleh kegagalan menghasilkan jawaban atau pemecahan yang baik maupun kegagalan memilih jawaban atau pemecahan yang terbaik bila satu atau lebih alternatif yang lebih baik telah dihasilkan. Meier telah berusaha mengidentifikasikan kondisi-kondisi yang di perlukan untuk pembuatan keputusan yang efektif oleh kelompok, dan banyak pembahasan berikut ini di dasarkan atas penemuan-penemuan risetnya. Dalam memecahkan masalah yang di alami perlu memahami langkah-langkah Berikut : DIAGNOSA PERMASALAHAN MENGANALISA SEBAB AKIBAT DARI MASALA MENGHIMPUN BERBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MEMILIH ALTERNATIF YANG PALING TEPAT MELAKSANAKAN PILIHAN DALAM BENTUK KEGIATAN TERENCANA DIAGNOSA PEMECAHAN MASALAH: Untuk mengetahui hakekat dari pada sesuatu masalah tidaklah mudah, karena masalah yang sebenarnya dihadapi sering terselubung dalam berbagai bentuk berupa gejala-gejala yang tampak dan tidak tampak. Oleh sebab itu di perlukan keahlian, pendidikan, dan pengalaman untuk dapat mencari sebab akibat yang tepat guna mencari pemecahannya. Apa yang tampak seperti masalah dalam suatu organisai belum tentu merupakan masalah yang sebenarnya. Yang terlihat itu mungkin hanya gejalanya saja, sedangkan hakekat yang sebenarnya dari masalah itu perlu di fahami lebih mendalam, karena ini akan besar pengaruhnya terhadap langkah-langkah pengambilan keputusan. Langkah pertama dalam pengambilan keputusan yang efisien adalah mendiaknosakan masalahnya. Karena masalah tersebut biasanya didefenisikan Dari segi serangkaian kesulitan atau rintangan yang harus di atasi dalam mencapai suatu tujuan, maka pentinglah bagi anggota kelompok untuk menyetujui tujuannya, maka ketidak sepakatan ini harus di selesaikan terlebih dahulu sebelum kelompok tersebut mengidentifikasi kan rintangan-rintangan untuk mencapai tujuan. Sejauh mana kelompok mendiagnosa masalah – masalahnya dengan baik sangat mempengaruhi hasil akhirnya. Diagnosa masalah merupakan suatu proses yang sulit, lebih-lebih bila kelompoknya tidak menyetujui tentang tujuannya. Beberapa kesalahan umum yang di lakukan selama diagnosis masalah meliputi : – Pencampur adukan fakta dengan masalah. – Pencampur adukan gejala dengan penyebab. – Mencari kambing hitam untuk dikecam. – Mengusulkan jawaban pemecahan sebelum masalahnya dipahami dengan baik. – Mengalihkan diagnosa masalah dengan menampilkan pemecahan yang disukainya. Pada tahap pemecahan masalah ini, penting sekali bagi pemimpin untuk memusatkan perhatian kelompok pada diagnosa masalah serta menghindarkan pertimbangan-pertimbangan pemecahan yang terlalu dini. Kelompok seharusnya di dorong untuk meneliti perbedaan-perbedaan persepsi anggota dalam memahami masalah serta mengusulkan diagnosa alternatif sebelum mencapai keputusan tentang masalah apa yang sebenarnya. Analisa tentang data faktual dari catatan organisasi, survey dan sumber-sumber lain seharusnya di gunakan bila di anggap wajar untuk melengkapi pendapat-pendapat subjektif tentang penyebab masalahnya. Orang Amerika (Industriawan Charles F kattering) mengatakan bahwa suatu masalah yang sudah didefenisikan dengan baik berarti sudah separuh terpecahkan. Sebuah masalah dapat dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan atau kalimat pertanyaan. Contoh : KEKURANGAN DANA REKREASI KE PANTAI PASIR PUTIH / MENGAPA TERJADI KEKURANGAN DANA REKREASI KE PANTAI PASIR PUTIH. ANALISA SEBAB AKIBAT DARI MASALAH : Setiap masalah yang akan dipecahkan perlu di ketahui sebab masalah itu Terjadi dan akibat / konsekwensi yang akan muncul bila tidak di atasi. Dalam menganalisa sebab akibat dari suatu masalah memerlukan pengetahuan dan pengalaman, memerlukan data dan fakta yang jelas / akurat. Tanpa hal itu akan sulit mencari solusi dari masalah yang di hadapi. Hal ini bertujuan untuk memperkecil resiko yang muncul dari sebuah keputusan yang di ambil dari pemecahan masalah yang di hadap atau yang di alami. Beberapa kesalahan umum yang sering muncul ketika kita menganalisa sebab dan akibat dari suatu permasalahan , yaitu : – Menyarankan pemecahan yang tidak relevan dengan masalahnya. – Mendiskusikan apa yang seharusnya dikerjakan pada masa yang silam dan bukannya apa yang bisa dikerjakan saat ini. Membicarakan keuntungan dan kerugian suatu pemecahan sebelum setiap orang telah mendapat kesempatan untuk memberikan saran pemecahan. – Memusatkan pada pemecahan-pemecahan yang telah di gunakan pada masa sebelumnya tanpa suatu usaha menciptakan cara-cara pemecahan yang baru. Peran pemimpin sebaiknya mendorong para anggota yang takut atau segan untuk memberikan sumbangan-sumbangan ide serta membantu anggota kelompok untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan pada tahap masalah ini. Pemimpin seharusnya menghindarkan sikap yang menunjukkan kesukaan terhadap pemecahan masalah anggota tertentu, dan seharusnya tidak mengusulkan jawaban pemecahannya sendiri hingga anggota kelompok telah mengakhiri pemberian saran pemecahannya. Jika tidak, pemimpin akan memberikan pengaruh yang berlebihan dan akan membatasi rentang pemecahan yang dipertimbangkan. Contoh penganalisaan suatu masalah : Mengapa terjadi kekurangan dana rekreasi kepantai pasir putih? padahal waktu keberangkatan yang di rencanakan sudah dekat. Apakah akibatnya jika dana yang dibutuhkan tidak terkumpul sesuai dengan jadwal? MENGHIMPUN ALTERNATIF PEMECAHAN Kegiatan berikutnya ialah menghimpun atau mengumpulkan alternatif -alternati pemecahan pemecahan, yaitu berbagai kemungkinan yang dapat dipilih untuk di laksanakan sebagai jalan keluar dari masalah yang di hadapi. Setiap alternatif harus dikaji faktor-faktor pendukung dan faktor penghambat yang ada dalam setiap alternatif. Keuntungan apakah yang akan di peroleh apabila alternatif tersebut menjadi filihan atau sebaliknya kerugian/ resiko apa yang akan muncul apabila alternatif tersebut menjadi pilihan. Disamping itu juga harus diperhitungkan kekuatan kemauan dan kemampuan untuk melaksanakannya untuk menghindari munculnya masalah baru, dan masalah ini lebih sulit di pecahkan dari pada masalah aslinya. Cukup membantu pula memberikan sejumlah ramalan tentang kemungkinan keberhasilannya dari setiap alternatif pemecahan yang di usulkan serta mangadakan perbandingan mengenai keuntungan – keuntungan dan biayanya. Pemimpin sebaiknya mendorong untuk menggunakan metode peramalan serta analisis keuntungan secara kwantitatif bila tampak lebih di sukai penilaian – penilaian yang subyektif. Kesalahan – kesalan umum yang di lakukan kelompok selama menghimpun berbagai alternatif pemecahan , meliputi : – Kegagalan mencurahkan perhatian yang lebih memadai untuk meramalkan berbagai akibat dari pemecahan suatu masalah. – Mengalihkan ramalan tentang suatu akibat pemecahan serta perkiraan kemungkinan kepada usaha mendukung suatu pemecahan yang “faforit”. – Melakukan serangan lisan kepada anggota lain ketimbang membatasi pembicaraan pada pemecahan masalah itu sendiri. – Tergesa – gesa melakukan pilihan sebelum pemecahan itu di atasi dengan baik. Disini pemimpin dapat memainkan peran pentingnya dalam membantu kelompok untuk menghindari kesalahan-kesalahan di atas. MEMILIH ALTERNATIF YANG PALING TEPAT/ PEMILIHAN JAWABAN PEMECAHAN. Setelah kita menghimpun beberapa alternatif pemecahan masalah di evaluasi secara terpisah, kelompok seharusnya membandingkan diantara hasil evaluasi dan berusaha memilih alternatif pemecahan yang terbaik. Terkadang pilihan akan di tentukan lebih dahulu sebelum tahap menghimpun alternatif pemecahan, bila kelihatanjelasbahwa suatu pemecahan lebih unggul dalam segala aspeknya. Namun lebih banyak kasus dimana ditemukan beberapa pemecahan yang baik serta masuk akal, tetapi masing-masing kejelasan jelas kebaikan dan keburukannya.Ukuran alternati yang paling tepat dapat di lihat dari segi biaya, waktu, sarana, kemampuan dalam melaksanakan. Dengan kata lain apakah alternatif pemecahan yang di pilih dapat mempermudah tercapainya tujuan, dapat mengurangi kerugian, dapat mengurangi konflik dengan orang lain, dapat memberikan kepuasan, dapat atau mampu melaksanakannya dan sebagainya. Prosedur pemilihan alternatif yang di ketahui yang terbaik dari kelompok adalah “konsensus” dan “ketentuan mayoritas”. Bila keputusan di buat dengan ketentuan mayoritas, biasanya yang terbesar adalah golongan mayoritas atau kualisi akan memaksakan sesuatu keputusan sebelum pembicaraan mendapatkan waktu memadai. Bila suatu kelompok di tuntut untuk mencapai konsensus, maka sedikit kemungkinan mendapatkan keputusan yang terburu-buru atau memilih alternatif yang sangat bertentangan. Dipihak lain mencapai konsensus mungkin memerlukan waktu yang sangat panjang. Lebih dari itu keputusan konsensus mendorong kearah pemecahan kompromi yang di rancang sesuai dengan pendapat setiap anggota, dan jenis pemecahan ini kadang-kadang bukan kepentingan jangka panjang yang terbaik dari kelompok. Kesalahan umum yang di buat pada tahap pilihan ini adalah konsensus “palsu”. Bila setiap anggota memperjuangkan secara gigih alternatif pemecahan dan anggota lain diam dapat menunjukkan paham persetujuan. Untuk menghindarkan konsensus palsu, setiap anggota sebaiknya di dorong kecendrungannya dan ikut serta dalam pembuatan pemilihan kelompok. Kartu rahasia mungkin di perlukan dallam beberapa kasus dimana para anggota kelompok enggan menyatakan secara terbuka ketepatan pilihannya. Kasus dari kelompok yang sangat terjalin,sangatlah sulit mendapatkan anggota yang tidak setuju dengan pendapat mayoritas. Biasanya menjadi tanggung jawab pemimpin kelompok untuk menjalin bahwa setiap orang berpartisifasi dan menentukan prosedur pemilihan yang sesuai. Misalnya, pemimpin terlebih dahulu berusaha untuk mengawali pencapaian konsensus. Bila hal ini tidak mungkin, lantas pemimpin dapat berusaha untuk mengikuti keputusan mayoritas atau menyarankan bahwa kelompok sebaiknya menghasilkan keputusan tambahan. MELAKSANAKAN PILIHAN TINDAKAN DALAM BENTUK KEGIATAN TERENCANA. Langkah terakhir dalam pembuatan keputusan adalah bagaimana keputusan itu akan di tetapkan dalam suatu tindakan atau kegiatan terencana. Langkah-langkah tindakan yang terinci serta metode monitoring dan evaluasi kemajuannya seharusnya dikembangkan. Keputusan yang baik menjadi gagal hanya karena tidak ada orang yang tidak mau memperhatikan bagaimana langkah ini di laksanakan. Bila keputusan diambil oleh orang yang tidak terlibat dalam pembuatan keputusan, maka orang tersebut tidak mungkin mengerti jawaban tertentu yang menjadi pilihan. Akibatnya mungkin saja mereka menolak keputusan atau menolak melaksanakan keputusan, atau juga mau melaksanakan keputusan tetapi tanpa antusias yang nyata. Cara terbaik untuk menghindarkan jenis kegagalan ini ialah menyertakan sejumlah atau semua personalia pelaksana untuk berfartisifasi dalam pembuatan keputusan. Jika cara ini tidak mungkin, orang-orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaannya diberikan keterangan tentang apa yang telah di bicarakan dalam setiap langkah dalam proses pembuatan keputusan serta alasanalasan untuk samapai pada pilihan terakhir. Pada akhirnya keputusan yang diambil akan dapat berfungsi memecahkan masalah apabila dapat di laksanakan Oleh karena itu harus disusun rencana ke giatan pelasanaknya. Keputusan yang diambil oleh perorangan untuk mengatasi masalah perorangan tetap memerlukan rencana kegiatan pelaksanaannya, apalagi keputusan yang di ambil oleh organisai untuk keperluan memecahkan masalah organisasi yang pelaksanaannya melibatkan banyak orang, memerlukan koordinasi, pengawasan,dan penggunaan biaya sangat perlu adanya rencana kegiatan yang matang agar masalah dapat terpecahkan dan tidak muncul / mengurangi munculnya masalah baru yang rumit. Contoh Pelaksanan Problem Solving untuk satu pokok permasalahan : No Aspek Uraian 0 1 Diagnosa permasalahan 02 Menganalisa sebab akibat 03 Menghimpun berbagai alternatif pemecahan. 04 Memiliki alternatif yang paling tepat 05a), sarana belajar pribadi dan sekolah. Bagaimana sikap anda selama ini menghadapi masalah dalam kehidupan sehari – hari ? TUGAS 2. Buatlah sebuah deskripsi yang menceritakan masalah yang anda hadapi dan sikap anda terhadap masalah tersebut pada kolom berikut. NO MASALAH CARA MENYELESAIKAN 01 02 03 04 05 LANGKAH-LANGKAH PROBLEM SOLVING. Riset yang sangat luas terhadap pembuatan keputusan dalam kelompok telah di lakukan oleh Meier dan kawan-kawan di Universitas Michigen 1970. Meier membedakan antara pemecahan masalah dan pemilihan jawaban. Ia menjelaskan bahwa keputusan yang lemah dapat disebabkan baik oleh kegagalan menghasilkan jawaban atau pemecahan yang baik maupun kegagalan memilih jawaban atau pemecahan yang terbaik bila satu atau lebih alternatif yang lebih baik telah dihasilkan. Meier telah berusaha mengidentifikasikan kondisi-kondisi yang di perlukan untuk pembuatan keputusan yang efektif oleh kelompok, dan banyak pembahasan berikut ini di dasarkan atas penemuan-penemuan risetnya. Dalam memecahkan masalah yang di alami perlu memahami langkah-langkah Berikut : DIAGNOSA PERMASALAHAN MENGANALISA SEBAB AKIBAT DARI MASALA MENGHIMPUN BERBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MEMILIH ALTERNATIF YANG PALING TEPAT MELAKSANAKAN PILIHAN DALAM BENTUK KEGIATAN TERENCANA DIAGNOSA PEMECAHAN MASALAH: Untuk mengetahui hakekat dari pada sesuatu masalah tidaklah mudah, karena masalah yang sebenarnya dihadapi sering terselubung dalam berbagai bentuk berupa gejala-gejala yang tampak dan tidak tampak. Oleh sebab itu di perlukan keahlian, pendidikan, dan pengalaman untuk dapat mencari sebab akibat yang tepat guna mencari pemecahannya. Apa yang tampak seperti masalah dalam suatu organisai belum tentu merupakan masalah yang sebenarnya. Yang terlihat itu mungkin hanya gejalanya saja, sedangkan hakekat yang sebenarnya dari masalah itu perlu di fahami lebih mendalam, karena ini akan besar pengaruhnya terhadap langkah-langkah pengambilan keputusan. Langkah pertama dalam pengambilan keputusan yang efisien adalah mendiaknosakan masalahnya. Karena masalah tersebut biasanya didefenisikan Dari segi serangkaian kesulitan atau rintangan yang harus di atasi dalam mencapai suatu tujuan, maka pentinglah bagi anggota kelompok untuk menyetujui tujuannya, maka ketidak sepakatan ini harus di selesaikan terlebih dahulu sebelum kelompok tersebut mengidentifikasi kan rintangan-rintangan untuk mencapai tujuan. Sejauh mana kelompok mendiagnosa masalah – masalahnya dengan baik sangat mempengaruhi hasil akhirnya. Diagnosa masalah merupakan suatu proses yang sulit, lebih-lebih bila kelompoknya tidak menyetujui tentang tujuannya. Beberapa kesalahan umum yang di lakukan selama diagnosis masalah meliputi : – Pencampur adukan fakta dengan masalah. – Pencampur adukan gejala dengan penyebab. – Mencari kambing hitam untuk dikecam. – Mengusulkan jawaban pemecahan sebelum masalahnya dipahami dengan baik. – Mengalihkan diagnosa masalah dengan menampilkan pemecahan yang disukainya. Pada tahap pemecahan masalah ini, penting sekali bagi pemimpin untuk memusatkan perhatian kelompok pada diagnosa masalah serta menghindarkan pertimbangan-pertimbangan pemecahan yang terlalu dini. Kelompok seharusnya di dorong untuk meneliti perbedaan-perbedaan persepsi anggota dalam memahami masalah serta mengusulkan diagnosa alternatif sebelum mencapai keputusan tentang masalah apa yang sebenarnya. Analisa tentang data faktual dari catatan organisasi, survey dan sumber-sumber lain seharusnya di gunakan bila di anggap wajar untuk melengkapi pendapat-pendapat subjektif tentang penyebab masalahnya. Orang Amerika (Industriawan Charles F kattering) mengatakan bahwa suatu masalah yang sudah didefenisikan dengan baik berarti sudah separuh terpecahkan. Sebuah masalah dapat dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan atau kalimat pertanyaan. Contoh : KEKURANGAN DANA REKREASI KE PANTAI PASIR PUTIH / MENGAPA TERJADI KEKURANGAN DANA REKREASI KE PANTAI PASIR PUTIH. ANALISA SEBAB AKIBAT DARI MASALAH : Setiap masalah yang akan dipecahkan perlu di ketahui sebab masalah itu Terjadi dan akibat / konsekwensi yang akan muncul bila tidak di atasi. Dalam menganalisa sebab akibat dari suatu masalah memerlukan pengetahuan dan pengalaman, memerlukan data dan fakta yang jelas / akurat. Tanpa hal itu akan sulit mencari solusi dari masalah yang di hadapi. Hal ini bertujuan untuk memperkecil resiko yang muncul dari sebuah keputusan yang di ambil dari pemecahan masalah yang di hadap atau yang di alami. Beberapa kesalahan umum yang sering muncul ketika kita menganalisa sebab dan akibat dari suatu permasalahan , yaitu : – Menyarankan pemecahan yang tidak relevan dengan masalahnya. – Mendiskusikan apa yang seharusnya dikerjakan pada masa yang silam dan bukannya apa yang bisa dikerjakan saat ini. Membicarakan keuntungan dan kerugian suatu pemecahan sebelum setiap orang telah mendapat kesempatan untuk memberikan saran pemecahan. – Memusatkan pada pemecahan-pemecahan yang telah di gunakan pada masa sebelumnya tanpa suatu usaha menciptakan cara-cara pemecahan yang baru. Peran pemimpin sebaiknya mendorong para anggota yang takut atau segan untuk memberikan sumbangan-sumbangan ide serta membantu anggota kelompok untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan pada tahap masalah ini. Pemimpin seharusnya menghindarkan sikap yang menunjukkan kesukaan terhadap pemecahan masalah anggota tertentu, dan seharusnya tidak mengusulkan jawaban pemecahannya sendiri hingga anggota kelompok telah mengakhiri pemberian saran pemecahannya. Jika tidak, pemimpin akan memberikan pengaruh yang berlebihan dan akan membatasi rentang pemecahan yang dipertimbangkan. Contoh penganalisaan suatu masalah : Mengapa terjadi kekurangan dana rekreasi kepantai pasir putih? padahal waktu keberangkatan yang di rencanakan sudah dekat. Apakah akibatnya jika dana yang dibutuhkan tidak terkumpul sesuai dengan jadwal? MENGHIMPUN ALTERNATIF PEMECAHAN Kegiatan berikutnya ialah menghimpun atau mengumpulkan alternatif -alternati pemecahan pemecahan, yaitu berbagai kemungkinan yang dapat dipilih untuk di laksanakan sebagai jalan keluar dari masalah yang di hadapi. Setiap alternatif harus dikaji faktor-faktor pendukung dan faktor penghambat yang ada dalam setiap alternatif. Keuntungan apakah yang akan di peroleh apabila alternatif tersebut menjadi filihan atau sebaliknya kerugian/ resiko apa yang akan muncul apabila alternatif tersebut menjadi pilihan. Disamping itu juga harus diperhitungkan kekuatan kemauan dan kemampuan untuk melaksanakannya untuk menghindari munculnya masalah baru, dan masalah ini lebih sulit di pecahkan dari pada masalah aslinya. Cukup membantu pula memberikan sejumlah ramalan tentang kemungkinan keberhasilannya dari setiap alternatif pemecahan yang di usulkan serta mangadakan perbandingan mengenai keuntungan – keuntungan dan biayanya. Pemimpin sebaiknya mendorong untuk menggunakan metode peramalan serta analisis keuntungan secara kwantitatif bila tampak lebih di sukai penilaian – penilaian yang subyektif. Kesalahan – kesalan umum yang di lakukan kelompok selama menghimpun berbagai alternatif pemecahan , meliputi : – Kegagalan mencurahkan perhatian yang lebih memadai untuk meramalkan berbagai akibat dari pemecahan suatu masalah. – Mengalihkan ramalan tentang suatu akibat pemecahan serta perkiraan kemungkinan kepada usaha mendukung suatu pemecahan yang “faforit”. – Melakukan serangan lisan kepada anggota lain ketimbang membatasi pembicaraan pada pemecahan masalah itu sendiri. – Tergesa – gesa melakukan pilihan sebelum pemecahan itu di atasi dengan baik. Disini pemimpin dapat memainkan peran pentingnya dalam membantu kelompok untuk menghindari kesalahan-kesalahan di atas. MEMILIH ALTERNATIF YANG PALING TEPAT/ PEMILIHAN JAWABAN PEMECAHAN. Setelah kita menghimpun beberapa alternatif pemecahan masalah di evaluasi secara terpisah, kelompok seharusnya membandingkan diantara hasil evaluasi dan berusaha memilih alternatif pemecahan yang terbaik. Terkadang pilihan akan di tentukan lebih dahulu sebelum tahap menghimpun alternatif pemecahan, bila kelihatanjelasbahwa suatu pemecahan lebih unggul dalam segala aspeknya. Namun lebih banyak kasus dimana ditemukan beberapa pemecahan yang baik serta masuk akal, tetapi masing-masing kejelasan jelas kebaikan dan keburukannya.Ukuran alternati yang paling tepat dapat di lihat dari segi biaya, waktu, sarana, kemampuan dalam melaksanakan. Dengan kata lain apakah alternatif pemecahan yang di pilih dapat mempermudah tercapainya tujuan, dapat mengurangi kerugian, dapat mengurangi konflik dengan orang lain, dapat memberikan kepuasan, dapat atau mampu melaksanakannya dan sebagainya. Prosedur pemilihan alternatif yang di ketahui yang terbaik dari kelompok adalah “konsensus” dan “ketentuan mayoritas”. Bila keputusan di buat dengan ketentuan mayoritas, biasanya yang terbesar adalah golongan mayoritas atau kualisi akan memaksakan sesuatu keputusan sebelum pembicaraan mendapatkan waktu memadai. Bila suatu kelompok di tuntut untuk mencapai konsensus, maka sedikit kemungkinan mendapatkan keputusan yang terburu-buru atau memilih alternatif yang sangat bertentangan. Dipihak lain mencapai konsensus mungkin memerlukan waktu yang sangat panjang. Lebih dari itu keputusan konsensus mendorong kearah pemecahan kompromi yang di rancang sesuai dengan pendapat setiap anggota, dan jenis pemecahan ini kadang-kadang bukan kepentingan jangka panjang yang terbaik dari kelompok. Kesalahan umum yang di buat pada tahap pilihan ini adalah konsensus “palsu”. Bila setiap anggota memperjuangkan secara gigih alternatif pemecahan dan anggota lain diam dapat menunjukkan paham persetujuan. Untuk menghindarkan konsensus palsu, setiap anggota sebaiknya di dorong kecendrungannya dan ikut serta dalam pembuatan pemilihan kelompok. Kartu rahasia mungkin di perlukan dallam beberapa kasus dimana para anggota kelompok enggan menyatakan secara terbuka ketepatan pilihannya. Kasus dari kelompok yang sangat terjalin,sangatlah sulit mendapatkan anggota yang tidak setuju dengan pendapat mayoritas. Biasanya menjadi tanggung jawab pemimpin kelompok untuk menjalin bahwa setiap orang berpartisifasi dan menentukan prosedur pemilihan yang sesuai. Misalnya, pemimpin terlebih dahulu berusaha untuk mengawali pencapaian konsensus. Bila hal ini tidak mungkin, lantas pemimpin dapat berusaha untuk mengikuti keputusan mayoritas atau menyarankan bahwa kelompok sebaiknya menghasilkan keputusan tambahan. MELAKSANAKAN PILIHAN TINDAKAN DALAM BENTUK KEGIATAN TERENCANA. Langkah terakhir dalam pembuatan keputusan adalah bagaimana keputusan itu akan di tetapkan dalam suatu tindakan atau kegiatan terencana. Langkah-langkah tindakan yang terinci serta metode monitoring dan evaluasi kemajuannya seharusnya dikembangkan. Keputusan yang baik menjadi gagal hanya karena tidak ada orang yang tidak mau memperhatikan bagaimana langkah ini di laksanakan. Bila keputusan diambil oleh orang yang tidak terlibat dalam pembuatan keputusan, maka orang tersebut tidak mungkin mengerti jawaban tertentu yang menjadi pilihan. Akibatnya mungkin saja mereka menolak keputusan atau menolak melaksanakan keputusan, atau juga mau melaksanakan keputusan tetapi tanpa antusias yang nyata. Cara terbaik untuk menghindarkan jenis kegagalan ini ialah menyertakan sejumlah atau semua personalia pelaksana untuk berfartisifasi dalam pembuatan keputusan. Jika cara ini tidak mungkin, orang-orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaannya diberikan keterangan tentang apa yang telah di bicarakan dalam setiap langkah dalam proses pembuatan keputusan serta alasanalasan untuk samapai pada pilihan terakhir. Pada akhirnya keputusan yang diambil akan dapat berfungsi memecahkan masalah apabila dapat di laksanakan Oleh karena itu harus disusun rencana ke giatan pelasanaknya. Keputusan yang diambil oleh perorangan untuk mengatasi masalah perorangan tetap memerlukan rencana kegiatan pelaksanaannya, apalagi keputusan yang di ambil oleh organisai untuk keperluan memecahkan masalah organisasi yang pelaksanaannya melibatkan banyak orang, memerlukan koordinasi, pengawasan,dan penggunaan biaya sangat perlu adanya rencana kegiatan yang matang agar masalah dapat terpecahkan dan tidak muncul / mengurangi munculnya masalah baru yang rumit. Contoh Pelaksanan Problem Solving untuk satu pokok permasalahan : No Aspek Uraian 0 1 Diagnosa permasalahan 02 Menganalisa sebab akibat 03 Menghimpun berbagai alternatif pemecahan. 04 Memiliki alternatif yang paling tepat 05 06 http://rizal.blog.undip.ac.id/files/2009/07/dipakai_siskom_etika-profesi.pdf 06 http://rizal.blog.undip.ac.id/files/2009/07/dipakai_siskom_etika-profesi.pdf

Permalink 1 Comment